Kesehatan

Studi Sebut Kasus Kanker Paru-paru yang Dialami Non-Perokok Kian Meningkat

×

Studi Sebut Kasus Kanker Paru-paru yang Dialami Non-Perokok Kian Meningkat

Sebarkan artikel ini
Studi Sebut Kasus Kanker Paru-paru yang Dialami Non-Perokok Kian Meningkat
Ilustrasi rokok yang dibakar. (pexels.com/pixabay)

Detak Tribe – Fenomena baru dalam penyebab kasus kanker paru-paru kali ini menyebabkan berbagai pertanyaan besar muncul.

Hal ini karena studi menunjukkan bahwa penderita kanker paru-paru justru banyak berasal dari kalangan yang non-perokok. Lebih lanjut, studi baru bahkan menunjukkan bahwa angka kasus tersebut juga terus mengalami peningkatan.

Sebaliknya, kasus penderita kanker paru-paru yang disebabkan karena merokok secara aktif dalam sehari-hari justru tak mengalami kenaikan angka yang begitu signifikan.

Lebih lanjut, para profesional menyebut bahwa strategi pencegahan secara khusus yang ditujukan untuk kelompok non-perokok harus segera disusun. Mengingat jumlah kasusnya yang kian meningkat.

Beberapa faktor risiko pun disebut mulai terungkap. Hasil studi menunjukkan bahwa seseorang yang selama ini bukan perokok, namun justru terjangkit kanker paru-paru, dapat disebabkan karena paparan asap rokok di daerah lingkungan yang selalu pasien datangi.

Selain itu, paparan gas radon, asap yang berasal dari aktivitas memasak pun disebut sebagai berbagai faktor penyebab lainnya. Terlebih bila asap tersebut berasal dari penggunaan kompor dengan bahan bakar batu bara maupun kayu.

Kondisi tersebut semakin diperparah bila ruangan tempat berlangsungnya aktivitas memasak dengan penggunaan bahan bakar yang menghasilkan asap tak dilengkapi dengan ventilasi yang baik dan cukup memadai.

Hasil penelitian ini pun menunjukkan bahwa perempuan lebih rentan terjangkit. Terutama bila mayoritas kegiatan yang dilakukan perempuan tersebut berada di dalam ruangan dan akhirnya terpapar secara langsung terhadap polusi udara.

Meski demikian, peneliti turut menyebut bahwa paparan yang berasal dari polusi udara luar ruangan pun tetap dapat menjadi penyebab utama yang lebih besar.

Hubungan antara kanker paru-paru dengan polusi udara sebenarnya bukan isu baru. Penelitian penting pada tahun 1950 silam diketahui telah menyebut asap yang berasal dari bahan bakar fosil serta polusi udara sebagai salah satu penyebab terjangkit penyakit tersebut.

Meski demikian, kebijakan kesehatan masyarakat yang selama puluhan tahun ini berlaku diketahui berfokus pada pengendalian terhadap konsumsi tembakau untuk mencegah peningkatan kasus.

Selang 75 tahun setelahnya, kasus kanker paru-paru kini justru disebabkan oleh paparan polusi udara. International Agency for Research on Cancer (IARC) atau Badan Internasional untuk Penelitian Kanker, memperhitungkan kasus tersebut mencapai 200 ribu pada tahun 2022 lalu.

Lebih lanjut, penderita kanker paru-paru non-perokok karena paparan polusi ini pun tercatat meningkat secara signifikan di Asia Timur, utamanya terhadap penduduk di Cina.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.