News

Topan Yagi Terjang Vietnam, 155 Menjadi Korban Jiwa, Akankah Melanda Indonesia?

×

Topan Yagi Terjang Vietnam, 155 Menjadi Korban Jiwa, Akankah Melanda Indonesia?

Sebarkan artikel ini
Topan Yagi Terjang Vietnam, 155 Menjadi Korban Jiwa, Akankah Melanda Indonesia?
Topan Yagi terjang Vietnam, 155 menjadi korban jiwa, akankah melanda Indonesia? (Nhac NGUYEN / AFP)

Detak Tribe – Topan Yagi merupakan badai terkuat yang melanda Asia. Badai ini telah menghantam beberapa negara sejak minggu kemarin, mulai dari Vietnam hingga China.

Informasi terbaru menyebutkan hingga hari ini (12/09/2024), jumlah korban akibat topan Yagi di Vietnam mencapai 155 jiwa, sementara 141 korban dinyatakan hilang, dan melukai lebih dari 700 korban. Banjir bandang serta tanah longsor tercatat menyumbang angka kematian tertinggi.

Topan Yagi menyebabkan banjir bandang, tanah longsor, merusak rumah dan bangunan, serta merobohkan ribuan pohon. Akibatnya, pemadaman listrik dan jalur telekomunikasi dilakukan secara masif di Hanoi, Vietnam.

Berbagai video dan foto yang tersebar di sosial media menunjukkan bahwa topan Yagi membawa angin yang kuat. Kekuatan Topan Yagi terlihat dalam rekaman dashcam sepanjang 39 detik.

Dalam video berdurasi kurang dari semenit tersebut menunjukkan Jembatan Phong Chau yang patah. Video tersebut secara lengkap menayangkan peristiwa ketika sebuah truk terjun ke Sungai Merah karena jembatan yang patah di Provinsi Phu Thou, Vietnam utara.

Runtuh dan hanyutnya jembatan baja tersebut dibawa arus Sungai Merah yang debitnya melonjak hebat. Dua sepeda motor, 10 mobil, dan sebuah truk dikabarkan hanyut dalam peristiwa ini.

Sementara itu, ribuan penduduk Vietnam yang tinggal di daerah dataran rendah dikabarkan telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Selain menumbangkan ribuan pohon serta merusak rumah maupun bangunan, angin tersebut juga merusak jalan raya, jembatan, dan menjungkirbalikkan kendaraan.

Topan Yagi juga menyebabkan gangguan di sektor bisnis dan industri. Beberapa sekolah di Hanoi juga dikabarkan meminta para siswanya untuk berada di rumah selama satu minggu, khawatir karena banjir yang kian meninggi.

Sementara di wilayah pesisir, topan Yagi membuat gelombang dengan tinggi empat meter. Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat terus memperingatkan “risiko banjir bandang” yang akan terus berlanjut di daerah tepi sungai.

Topan Yagi menerjang berbagai wilayah pesisir di Vietnam dengan kecepatan angin mencapai 160 km per jam di dekat pusatnya. Sementara kecepatan puncaknya mencapai 234 km per jam.

Dengan kecepatan maksimum tersebut, topan Yagi tercatat menjadi siklon tropis terkuat kedua di dunia sepanjang tahun 2024 ini.

Para peneliti dan ilmuwan menilai topan menjadi semakin kuat karena dipicu oleh lautan yang kian menghangat di tengah terjadinya perubahan iklim.

Hingga saat ini, pihak Kementerian Luar Negeri RI, belum memberikan informasi terkait Warga Negara Indonesia (WNI) di Vietnam yang terdampak topan Yagi.

Di lain sisi, informasi yang dilansir dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerangkan bahwa siklon tropis Yagi memberi dampak pada cuaca serta perairan di Indonesia meskipun tak signifikan.

Dampak tak signifikan tersebut termasuk pada hujan lebat dengan angin kencang yang terjadi di Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, serta Kepulauan Riau pada hari Rabu (04/09/2024) lalu.

Siklon tropis Yagi juga tercatat berdampak terhadap gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di Samudera Pasifik, utara Halmahera selama 3 hari, yakni mulai dari 1 hingga 3 September dan di perairan Kepulauan Talaud, utara Pulau Sulawesi pada Minggu (01/09/2024).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.