Detak Tribe – Youtuber asal Amerika Serikat James Stephen Jimmy Donaldson atau yang dikenal dengan MrBeast, membeberkan rencananya untuk membeli TikTok bersama dengan sejumlah investor.
Melalui akun X (dulu Twitter) miliknya, MrBeast menulis “Ok fine, I’ll buy TikTok so it doesn’t get banned,” pada Selasa (14/1/2025) lalu. Berselang dua hari dari postingan tersebut, MrBeast kembali mengunggah video di akun TikToknya yang menyatakan keseriusan untuk membeli platform medsos tersebut.
Tawaran untuk membeli TikTok agar tak diblokir di Amerika Serikat datang dari MrBeast dan sejumlah investor. MrBeast mengungkap bahwa pengacaranya telah menyiapkan sejumlah penawaran terkait hal tersebut.
Firma hukum Paul Hasting, yakni perwakilan konsorsium dalam negosiasi tersebut, menyatakan bahwa tawaran ini merupakan respons dari keputusan yang dibuat Mahkamah Agung dengan memblokir TikTok di Amerika Serikat, kecuali bila platfrom medsos tersebut terjual dari perusahaan non-Tiongkok.
Sejumlah investor yang terdiri dari investor individual maupun institusional dengan kekayaan yang besar, termasuk Jesse Tinsley yang merupakan sosok pendiri serta CEO Employer.com, tak ingin TikTok diblokir di Amerika Serikat.
Sekelompok investor tersebut menyatakan bahwa proposal yang diajukan takkan mengganggu operasi TikTok serta memastikan kelangsungan 170 juta pengguna TikTok di Amerika Serikat.
Mereka juga menyebut bahwa tawaran tersebut adalah win-win solution atau solusi yang menguntungkan kedua belah pihak. Dengan tawaran tersebut, TikTok dapat bertahan di Amerika Serikat sembari mengatasai persoalan keamanan nasional yang merupakan penyebab diblokirnya aplikasi tersebut di Amerika Serikat.
Meski demikian, pihak MrBeast maupun Jesse Tinsley tak mengungkap jumlah penawaran tersebut. Pihak TikTok juga diketahui belum memberikan komentar apa pun terkait pernyataan MrBeast dan Jesse Tinsley.
Sementara itu, pembicaraan terkait penjualan TikTok ke perusahaan di Amerika Serikat sudah beredar sejak tahun 2020 lalu. Presiden Donald Trump yang saat itu menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45, mengeluarkan perintah ekskekutif untuk memblokir TikTok.
TikTok akhirnya mati total pada hari Sabtu (18/1/2025) malam, satu hari sebelum undang-undang pemblokiran terhadap platform media sosial tersebut berlaku pada 19 Januari 2025.
Sebuah pesan di TikTok juga muncul ketika pengguna Amerika Serikat membukanya, pesan tersebut berbunyi, “Maaf, saat ini TikTok tak tersedia. Undang-undang yang melarang penggunaan TikTok telah disahkan di Amerika Serikat. Sayangnya, hal itu berarti Anda tak dapat menggunakan TikTok selama beberapa waktu.”
Meski demikian, TikTok kembali dapat beroperasi di Amerika Serikat setelah 12 jam berlalu. Hal ini dikarenakan Trump telah mengumumkan kesediaannya untuk menandatangani perintah eksekutif yang menunda pemblokiran TikTok selama 75 hari.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.