Detak Tribe – Perum Bulog memutuskan untuk menolak arahan dari pemerintah untuk menjalin kerjasama pengadaan beras dengan Kamboja. Keputusan ini diambil setelah melakukan kajian mendalam terkait rencana kerjasama tersebut.
“Setelah kami kaji secara seksama, kerjasama pengadaan beras dari Kamboja dinilai tidak menguntungkan bagi Bulog saat ini,” ungkap Kepala Hubungan Masyarakat Perum Bulog, Mulyanto Nug, seperti dikutip dari antaranews.com , Rabu (12/6).
Mulyanto menjelaskan bahwa penolakan tersebut didasari pertimbangan seperti kualitas beras, jarak distribusi, hingga biaya logistik yang dinilai terlalu tinggi. “Kami menolak kerjasama impor beras dari Kamboja karena dianggap tidak menguntungkan dan berpotensi mengganggu ketahanan pangan nasional,” terangnya.
Sebagai badan pelaksana kebijakan pangan, Bulog memiliki kewajiban untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan beras di dalam negeri, serta ketersediaan dan harga beras yang terjangkau bagi masyarakat.
Keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kualitas beras, biaya logistik, hingga keamanan pangan nasional. Bulog berkewajiban untuk menjaga ketahanan pangan dan melindungi petani dalam negeri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.