Kesehatan

Clean Eating vs Defisit Kalori: Mana yang Tepat untuk Anda?

×

Clean Eating vs Defisit Kalori: Mana yang Tepat untuk Anda?

Sebarkan artikel ini
Clean Eating vs Defisit Kalori: Mana yang Tepat untuk Anda?
Ilustrasi, Clean Eating vs Defisit Kalori. Foto: pexels.com

Detak Tribe – Lebih dari 60% orang Indonesia ingin menurunkan berat badan, dan dua metode paling populer adalah defisit kalori dan clean eating. Detak Tribe akan mengupas tuntas kedua metode ini dan bagaimana Anda dapat memadukannya untuk mencapai diet yang sehat dan menyenangkan.

Defisit kalori adalah kondisi di mana tubuh membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi. Hal ini dapat dicapai dengan mengurangi asupan kalori, meningkatkan aktivitas fisik, atau kombinasi keduanya. Contoh makanan yang termasuk dalam kategori defisit kalori adalah buah-buahan, sayur-sayuran, protein tanpa lemak, dan karbohidrat kompleks.

Clean eating adalah pola makan yang berfokus pada konsumsi makanan utuh, segar, dan tidak diolah. Clean eating menghindari makanan olahan, gula tambahan, dan lemak tidak sehat. Contoh makanan yang termasuk dalam kategori clean eating adalah daging ayam, ikan, telur, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayur-sayuran.

Menemukan keseimbangan antara defisit kalori dan clean eating adalah kunci untuk diet yang sehat dan berkelanjutan. Berikut beberapa tips:

  • Hitung kebutuhan kalori harian dan buatlah rencana makan yang sesuai.
  • Pilih makanan utuh, segar, dan tidak diolah sebanyak mungkin.
  • Batasi konsumsi makanan olahan, gula tambahan, dan lemak tidak sehat.
  • Pastikan Anda mendapatkan cukup protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat.
  • Tingkatkan aktivitas fisik secara teratur.
  • Dengarkan tubuh Anda dan jangan terlalu memaksakan diri.

Ingatlah bahwa diet bukan hanya tentang menurunkan berat badan, tetapi juga tentang membangun kebiasaan makan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup Anda.