Teknologi

Dinyatakan Bersalah karena Monopoli Mesin Pencarian, Google Berencana Ajukan Banding

×

Dinyatakan Bersalah karena Monopoli Mesin Pencarian, Google Berencana Ajukan Banding

Sebarkan artikel ini
Dinyatakan Bersalah karena Monopoli Mesin Pencarian, Google Berencana Ajukan Banding
Dinyatakan bersalah karena monopoli mesin pencarian, Google berencana ajukan banding. (Pexels.com/PhotoMIX Company)

Detak Tribe – Beberapa waktu yang lalu, Google dituduh melakukan dominasi dan monopoli mesin pencarian atau search engine milik perusahaannya, yakni Google Search. Hal ini dilakukan dengan cara membayar Apple, Samsung, Mozilla, dan yang lainnya agar menjadikan Google Search sebagai mesin pencari bawaan di ponsel, browser, dan perangkat masing-masing perusahaan.

Amit Mehta, Hakim Federal dari Pengadilan Distrik Columbia menyatakan bahwa Google terbukti melakukan monopoli bisnis mesin pencarian. Putusan ini jatuh setelah melalui proses sidang yang berlangsung selama 10 minggu atau dua setengah bulan.

Dalam pernyataan putusan setebal 277 halaman itu juga disebutkan bahwa Google tidak hanya melakukan monopoli, tetapi turut mempertahankan monopolinya. Mehta menjelaskan bahwa perjanjian perusahaan untuk menjadi mesin pencari bawaan pada perangkat dan peramban web disinyalir dapat merugikan persaingan.

Kerugian ini juga mempersulit pihak pesaing untuk menantang dominasi yang dimiliki Google. Tercatat selama lebih dari satu dekade atau lebih dari sepuluh tahun perjanjian tersebut telah memberi Google akses ke skala yang tak dapat ditandingi oleh para kompetitornya. Dominasi di pasar pencarian adalah bukti kuat monopoli yang dilakukan Google.

Hasil putusan ini belum mencakup hukuman atau kompensasi yang harus dijalani maupun dibayar Google. Hakim Mehta akan memutuskan hal ini selama beberapa waktu ke depan. Hasil putusan ini juga menjadi penanda kemenangan penting bagi Departemen Kehakiman karena usahanya dalam mengendalikan kekuatan pasar perusahaan raksasa teknologi.

Salah satu potensi hukuman yang mungkin diterima oleh Google adalah dipaksa mengubah cara perusahaan dalam menjalankan bisnis Google Search. Kemungkinan lainnya adalah harus menjual sebagian bisnis yang dimiliki Google Search.

Sementara itu, Google menyatakan bahwa perusahaan berencana mengajukan banding atas putusan tersebut. Hal ini disampaikan langsung oleh Kent Walker, President of Global Affair Google atau Presiden Urusan Global di Google. Google juga berpendapat bahwa mereka unggul dalam menghadapi pasar persaingan yang ketat karena kualitas produknya yang mumpuni.

Bila Google mengajukan banding, maka proses banding dapat memakan waktu selama lima tahun. George Hay, profesor hukum di Cornell University menjelaskan bahwa proses yang panjang memungkinkan Google untuk menangkis larangan yang diberikan.

Tetapi di lain sisi Google mungkin tak dapat melindungi perusahaan dari gugatan class action yang dalam temuan hakim menyatakan bahwa pihak pengiklan ditipu dengan membayar sejumlah harga monopoli.

Pada tahun 2020, Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) atau U.S. Department of Justice (DOJ) dan sejumlah koalisi negara bagian AS menggugat dominasi Google yang setiap tahunnya tercatat menghasilkan keuntungan sebesar miliaran dolar.

Sementara itu, Departemen Kehakiman AS menyatakan bahwa Google membayar lebih dari $10 millar atau setara dengan Rp 153,7 triliun selama satu tahun untuk memperoleh hak istimewa tersebut.

Hak istimewa ini membuat Google dapat mengamankan aksesnya terhadap sejumlah besar data pengguna. Hal tersebut yang membuat Google dapat terus mempertahankan dominasi dan cengkramannya di pasar.

Sementara dalam putusan Hakim Mehta menyatakan bahwa pada tahun 2021 Google telah menghabiskan lebih dari $26 millar untuk menekan perjanjian tersebut. Dengan hak istimewa yang dimiliki, Google dilaporkan telah menguasai sekitar 90% pangsa pasar mesin pencarian umum. Angka ini jauh melampaui Bing, pesaing terdekatnya.

Sidang antimonopoli pernah berlangsung pada tahun 1990 dan menggugat browser Microsoft. Sidang antimonopoli Google kali ini merupakan sidang antimonopoli terbesar di AS selama 25 tahun terakhir.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.