News

El Nino Berakhir, Mulai Agustus 2024 La Nina Diprediksi Berlangsung, Sektor Pertanian dan Perkebunan Terdampak

×

El Nino Berakhir, Mulai Agustus 2024 La Nina Diprediksi Berlangsung, Sektor Pertanian dan Perkebunan Terdampak

Sebarkan artikel ini
El Nino Berakhir, Mulai Agustus 2024 La Nina Diprediksi Berlangsung, Sektor Pertanian dan Perkebunan Terdampak
Ilustrasi, El Nino Berakhir, Mulai Agustus 2024 La Nina Diperediksi Berlangsung, Sektor Pertanian dan Perkebunan Terdampak. (Pexels.com/Pok Rie)

Detak Tribe – Mulai Agustus 2024, fenomena El Nino telah berakhir dan berganti dengan datangnya La Nina. Fenomena El Nino terjadi karena meningkatnya suhu permukaan di Samudera Pasifik tengah dan timur yang lebih hangat dari batas normal. Sehingga fenonema El Nino di Indonesia akan membawa iklim yang hangat, cenderung kering, dan dilanda kemarau.

Sementara fenomena La Nina sebaliknya, yakni membawa iklmi sejuk, cenderung basah, dan membawa cuaca hujan. Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, mengatakan bahwa fenomena La Nina berpotensi meningkatnya pertumbuhan awan hujan hingga 40%. Wilayah yang terdampak adalah Pulau Jawa, Sumatera Selatan dan Timur, Kalimantan Selatan, Barat, dan Tengah, Sulawesi Barat dan Utara, serta sebagian wilayah Maluku.

Meski di sebagian wilayah Indonesia mengalami kekeringan, namun BMKG tetap menghimbau masyarakat untuk waspada karena terdapat potensi terjadinya banjir, banjir bandang, dan longsor. Walaupun levelnya terhitung lemah dan tergantung dengan kondisi kerusakan lahan di masing-masing wilayah.

Peningkatan curah hujan ini juga dapat merugikan, terlebih di sektor pertanian dan perkebunan. Tanaman seperti tembakau akan terganggu pertumbuhannya karena sensitif terhadap hujan. Curah hujan yang tinggi juga dapat mengganggu tanaman di sektor perkebunan sebab hujan mempengaruhi fase pembentukan bunga.

Selain itu, curah hujan yang tinggi juga dapat membuat lahan pertanian terkena banjir, terutama yang berada di dataran rendah atau daerah pesisir. Kemudian dampak lanjutan dari La Nina adalah distribusi pangan yang terhambat dari satu daerah ke daerah lain. Hal ini dikarenakan banjir bandang berpotensi besar memutus jalan utama sehingga proses pengiriman pun terganggu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.