News

Puluhan WNI Disekap di Myanmar, Kemlu: Wilayah Rawan karena Konflik Bersenjata

×

Puluhan WNI Disekap di Myanmar, Kemlu: Wilayah Rawan karena Konflik Bersenjata

Sebarkan artikel ini
Puluhan WNI Disekap di Myanmar, Kemlu: Wilayah Rawan karena Konflik Bersenjata
Ilustrasi, puluhan WNI disekap di Myanmar, Kemlu: wilayah rawan karena konflik bersenjata. (pexels.com/MART PRODUCTION)

Detak Tribe – Sebuah video ramai beredar di sosial media karena menunjukkan puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga menjadi korban dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Para korban semula dijanjikan dapat bekerja di Thailand dengan upah tinggi dan tanpa kualifikasi yang rumit. Namun, nyatanya berakhir di Myanmar dan bekerja di tempat yang tak jelas.

Korban menjelaskan bahwa mereka tak diperkenankan untuk pergi ke luar dan disekap. Mereka bekerja selama 15 jam tanpa upah sepeserpun. Tindak kekerasan juga turut dialami para korban.

Rilis resmi yang dikeluarkan oleh Kemlu di situs menyatakan bahwa para WNI diduga disekap di wilayah konflik dan terpencil yang dikuasai pemberontak Myanmar, yakni di Myawaddy.

Kemlu juga menerangkan bahwa KBRI Yangon telah berkoordinasi dan menindaklanjuti dengan otoritas Myanmar, serta melakukan komunikasi terhadap jejaring di Myawaddy.

Kemlu kembali menghimbau para WNI untuk berhati-hati dan waspada terhadap tawaran untuk bekerja ke luar negeri. Terutama bila tawaran tersebut tak dilengkapi dengan visa resmi serta tak ada kontrak yang dilakukan sebelum keberangkatan.

Informasi serta prosedur resmi untuk bekerja di luar negeri dapat diperoleh melalui Disnaker, BP2MI setempat dan Kemenaker.

Sementara itu, sepanjang tahun 2024, Kemlu dan Perwakilan RI telah mendapat 107 pengaduan. Dari pengaduan tersebut, sebanyak 44 WNI berhasil pulang dan kembali ke Indonesia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.