News

Tanggul Kali Jebol, Kelurahan Meteseh Semarang Dilanda Banjir

×

Tanggul Kali Jebol, Kelurahan Meteseh Semarang Dilanda Banjir

Sebarkan artikel ini
Tanggul Kali Jebol, Kelurahan Meteseh Semarang Dilanda Banjir
Tanggul Kali Jebol, Kelurahan Meteseh Semarang Dilanda Banjir (ANTARA FOTO/SYAIFUL ARIF).

Detak Tribe – Curah hujan yang tinggi menyebabkan tanggul kali jebol sepanjang 20 meter. Jebolnya tanggul menyebabkan banjir melanda Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah. Air sungai tersebut masuk ke rumah-rumah warga, sehingga warga harus mengungsi.

Salah satu warga terdampak banjir, Yuni (50). Banjir masih menggenang rumahnya hingga pukul 21.30 WIB. Beberapa perabotan seperti sofa, kasur, dan lemari terlihat basah. Warga lainnya, yaitu Azizah (30) dan dua anaknya harus mengungsi. Menurut pengakuan Azizah, banjir sebelumnya tidak separah ini.

“Tahun lalu iya (banjir), tapi enggak separah tahun ini. Ini paling parah karena tanggulnya jebol dari jam 18.00 WIB,” tuturnya.

Beberapa anggota BPBD Kota Semarang, anggota tim PMI, serta tim SAR telah bersiaga di lokasi banjir. Sejumlah perahu karet juga disiapkan untuk evakuasi warga yang terdampak.

Ketinggian air di jalan Perumahan Dahlia RT 08 RW 09 mencapai 1,5 meter atau setinggi dada orang dewasa pada Rabu (11/12/2024). Listrik di perumahan juga padam pada malam hari yaitu sekitar pukul 20.59 WIB.

Pada Kamis (12/12/2024) pagi, beberapa warga tampak membersihkan rumahnya dari sisa lumpur akibat banjir. Para petugas Damkar juga turut membantu menyiram area jalan yang tergenang lumpur.

Menurut keterangan Ketua RW 9, Nuryanto, hujan deras yang terjadi pada pukul 18.00 WIB mengakibatkan volume air naik, hingga menyebabkan tanggul jebol. Luapan air tersebut menjadi semakin parah akibat kiriman dari Sungai Tembalang.

“Air meluap ke Perumahan Cluster Dahlia RT 08 RW 09,” tutur Nuryanto.

Petugas Lapangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Arifin Achmad, menjelaskan bahwa tanggul jebol tersebut telah ditangani dengan penambalan menggunakan geobag dengan diisi tanah. Petugas menyiapkan setidaknya 100 geobag dengan ukuran 50 x 70 sentimeter.

Saat ini, petugas masih melakukan diskusi untuk mencari solusi memperbaiki tanggul yang jebol. Arifin juga menegaskan, pihaknya akan tetap memonitor lokasi yang berpotensi darurat dan harus cepat ditangani. Selain itu, apabila banjir terjadi, pihaknya akan siaga darurat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.