Detak Tribe – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah partisipasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melalui tracer study.
Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Adi Nuryanto, menyebutkan bahwa pada tahun 2022, partisipasi lulusan SMK tercatat sebanyak 66,68 persen. Angka ini kemudian meningkat menjadi 83,80 persen pada 2023, dan pada 2024 angka tersebut telah mencapai 95,88 persen.
“Jumlah partisipasi SMK dalam penelusuran lulusan atau tracer study terus meningkat secara signifikan setiap tahunnya,” kata Adi dalam keterangannya pada Minggu (07/12/2024).
Adi menyampaikan apresiasi atas kerja sama semua pihak yang membantu mengolah data lulusan SMK melalui tracer study. Ia menyebutkan bahwa data ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti mendukung rapor pendidikan SMK, pengembangan mutu oleh BBPPMPV (Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi), hingga analisis kebijakan pendidikan.
Ketua Tim Penyelarasan Vokasi, Sulistio Mukti Cahyono, menambahkan bahwa penelusuran lulusan menjadi program prioritas untuk meningkatkan kualitas SMK ke depan.
“Data tracer study sangat bermanfaat, terutama untuk mendukung pengambilan kebijakan pembinaan SMK,” ujar Sulistio.
Informasi dari data penelusuran lulusan juga memberikan gambaran lengkap tentang outcome lulusan SMK, yang dapat digunakan secara optimal untuk memastikan lulusan semakin siap bersaing di dunia kerja.
Tidak hanya itu, keberadaan penelusuran lulusan atau tracer study sangat penting sebagai alat evaluasi kebijakan pemerintah. Evaluasi ini termasuk dalam meningkatkan kualitas lulusan pendidikan SMK atau vokasi.
Data penelusuran lulusan dapat membantu untuk mengukur kinerja pendidikan vokasi, terutama dalam 3 aspek utama, yaitu melanjutkan studi, bekerja, atau berwirausaha.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.