BudayaPendidikan

UIN Walisongo Semarang Gelar Ngaji Budaya untuk Memperingati Haflah Maulid Rasul

×

UIN Walisongo Semarang Gelar Ngaji Budaya untuk Memperingati Haflah Maulid Rasul

Sebarkan artikel ini
UIN Walisongo Semarang Gelar Ngaji Budaya untuk Memperingati Haflah Maulid Rasul
Acara Ngaji Budaya UIN Walisongo Semarang. (Dok. UIN Walisongo).

Detak Tribe – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang kembali menegaskan komitmennya sebagai pusat kajian budaya Islam dengan menyelenggarakan Ngaji Budaya: Haflah Maulid Rasul di Auditorium Kampus 3, Jumat (03/10/2025). Kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama dengan Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).

Acara menjadi semakin meriah dengan kehadiran grup musik Letto dan Gamelan Kiai Kanjeng. Penampilan Letto dengan lirik-lirik bernuansa kontemplatif berpadu indah dengan alunan gamelan yang khas, menciptakan suasana religius sekaligus reflektif. Perpaduan ini seakan menunjukkan bahwa Islam bisa disiarkan dengan cara damai melalui ekspresi budaya yang indah.

Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. Nizar, menegaskan bahwa kegiatan semacam Ngaji Budaya ini sangat penting sebagai upaya memperluas pemahaman budaya masyarakat sekaligus menumbuhkan nilai toleransi. Ia menekankan, kampus tidak hanya berfungsi sebagai ruang belajar teori, melainkan juga laboratorium bagi nilai-nilai budaya Islam.

“Kegiatan ini penting karena meningkatkan pemahaman budaya masyarakat dan mengembangkan toleransi. Kita belajar dari Sunan Kudus yang tidak menyembelih sapi demi menghormati umat lain,” ujarnya.

Sementara itu, Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Prof. Dr. Abu Rokhmad, menambahkan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi penutup rangkaian peringatan Maulid Nabi yang digagas oleh Bimas Islam.

“Melalui kegiatan seperti ini, kita ingin menguatkan kembali kedekatan umat dengan nilai-nilai Islam yang otentik,” katanya.

Ngaji Budaya edisi Maulid ini bukan sekadar selebrasi, melainkan juga menjadi ruang refleksi. Kegiatan ini menghadirkan pertemuan antara pesan-pesan keagamaan, kekayaan budaya lokal, dan semangat kebangsaan yang inklusif.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.