Kesehatan

Waspada Virus Mpox: Kenali Gejala dan Penanganannya

×

Waspada Virus Mpox: Kenali Gejala dan Penanganannya

Sebarkan artikel ini
Monkeypox virus
Ilustrasi, penularan dan gejala virus monkeypox (Freepik.com/brgfx)

Detaktribe.com – Masyarakat dunia tengah heboh dengan kemunculan penyakit mpox. Mpox atau dahulu dikenal sebagai Monkey Pox merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox.

Mpox terus menjadi ancaman saat ini. Peningkatan kasus di Republik Demokratik Kongo dan negara lain akibat klade Ia dan Ib telah menimbulkan kekhawatiran.

Apa itu Mpox?

Melansir dari situs web organisasi kesehatan dunia (WHO), Mpox adalah penyakit menular yang dapat menyebabkan tubuh menjadi lemas, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, demam, sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri punggung.

Mpox disebabkan oleh virus cacar monyet (MPXV). Virus ini merupakan virus DNA untai ganda berselubung dari  genus Orthopoxvirus  dalam  famili Poxviridae, yang mencakup variola, cacar sapi, vaksinia, dan virus lainnya.

Virus cacar monyet pertama kali muncul di Denmark tahun 1958 pada seekor monyet. Pada tahun 1970, kasus mpox pertama pada manusia dialami oleh seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun di Republik Demokratik Kongo.

Sejak tahun 1980, kasus-kasus Mpox terus bermunculan secara sporadis di Afrika bagian tengah dan timur. Pada tahun 2017, Mpox muncul kembali di Nigeria dan menyebar pada orang-orang di seluruh negeri dan pelancong ke tujuan lain.

Pada asalnya, penyakit ini adalah penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini juga bisa menular dari manusia ke manusia. Mpox dapat menular ke manusia melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.

Mpox juga dapat menular dari ibu hamil ke janinnya, kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, pemakaian barang seperti handuk dan alat makan yang sama dengan orang yang terinfeksi, serta percikan ludah atau air hidung.

Anak-anak, orang hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, termasuk penderita HIV yang tidak terkontrol dengan baik, berisiko lebih tinggi mengalami penyakit serius dan kematian akibat komplikasi dari mpox.

Apakah Mpox Berbahaya?

Sejauh ini belum ada laporan lebih lanjut yang menunjukan bahwa virus mpox berbahaya. Namun, WHO telah menetapkan penyebaran virus ini sebagai darurat kesehatan global. Meski penyebarannya tidak secepat COVID-19, WHO menganjutkan warga dunia untuk selalu waspada.

Gejala mpox hampir serupa dengan cacar air. Gejalanya bisa berlangsung 2-4 minggu tetapi dapat berlangsung lebih lama pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.

Gejala mpox yaitu munculnya ruam, badan menjadi lemas, demam, sakit tenggorokan, sakit punggung, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Kebanyakan orang dapat pulih lebih cepat, namun beberapa orang ada yang menunjukan penurunan atau menjadi lebih parah.

Bagaimana Cara Mencegah Mpox?

Di Indonesia sendiri kasus Mpox sudah ada sebanyak 88 kasus per bulan Agustus 2024. Melakukan pencegahan dini mulai dari diri sendiri dapat menurunkan resiko tertular penyakit.

Langkah untuk mencegah penularan adalah dengan rutin mencuci tangan dengan sabun. Gunakan masker saat berpergian karena virus ini juga menyebar melalui droplet. Menjaga jarak dengan pasien yang menderita penyakit mpox dan tidak berhubungan badan dengan banyak pasangan, berganti-ganti, atau sesama jenis.

Lalu, bagaimana dengan orang yang sudah terlanjur tertular penyakit mpox? Berikut adalah langkah yang harus dilakukan:

1. Konsultasi dengan tenaga medis

Segera konsultasi dengan ahli medis jika sudah merasa tidak sehat. Jika sudah terlanjur tertular, pasien harap tidak menggaruk luka karena dapat menghambat penyembuhan.

2. Mengisolasi diri

Untuk mencegah penyebaran, pasien harus berada di ruangan terpisah dengan sirkulasi udara yang baik sesuai petunjuk pelayanan kesehatan. Gunakan masker serta menutupi lesi saat masa infeksi terutama ketika berada di dekat orang lain.

3. Menjaga kebersihan diri

Rutin mencuci tangan terutama saat hendak menyentuk luka dan ketika selesai menyentuh luka. Mandi dengan air hangat untuk mengatasi luka pada tubuh.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.