Detak Tribe – Para menteri ekonomi (Menko) di blok regional ASEAN sepakat untuk tak menetapkan tindakan balasan terhadap tarif impor yang telah ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Kesepakatan tersebut tercapai saat pertemuan virtual berlangsung pada hari Kamis (10/4/2025). Menteri Perdagangan RI Budi Santoso diketahui menjadi perwakilan Indonesia.
Lebih lanjut, pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh ASEAN ini menegaskan kembali hubungan kerja sama jangka panjang yang terjalin dengan pihak AS.
Dalam pernyataan tersebut juga menyatakan bahwa AS memiliki peran yang penting dalam menjaga pertumbuhan ekonomi serta stabilitas kawasan ASEAN. Peran penting ini juga telah berlangsung selama lebih dari 40 tahun.
Para menteri ASEAN menyebut bahwa pihaknya siap untuk terlibat di dalam dialog yang jujur serta konstruktif dengan pihak AS sebagai langkah untuk mengatasi persoalan dagang yang tengah terjadi.
Mereka juga melanjutkan bahwa komunikasi serta kolaborasi terbuka yang terjalin merupakan hal yang penting dalam memastikan hubungan yang seimbang serta berkelanjutan antar berbagai pihak.
Meski demikian, pernyataan bersama tersebut juga menjelaskan bahwa penerapan tarif yang dilakukan AS terhadap ASEAN, termasuk di dalamnya tarif pada tanggal 2 April lalu dan tarif terbaru pada 9 April 2025, sebagai hal yang memprihatinkan.
Kebijakan tersebut juga telah membuat ketidakpastian. Ke depannya, penerapan tarif tersebut juga akan memberi tantangan signifikan terhadap bisnis, terutama kepada usaha-usaha dengan skala mikro, kecil, dan menengah atau UMKM.
Dinamika perdagangan secara global pun turut terdampak, termasuk kepada ASEAN yang saat ini diketahui merupakan ekonomi terbesar kelima di dunia.
ASEAN turut menyebut bahwa kebijakan tersebut berpotensi besar mengancam mata pencaharian bagi jutaan masyarakat, pertumbuhan ekonomi kawasan, serta stabilitas ekonomi.
Meski demikian, ASEAN menegaskan komitmennya untuk memilih jalur diplomasi dengan AS dibandingkan dengan menetapkan tarif balasan.
Perkembangan sejauh ini menunjukkan bahwa Trump tengah menerapkan tarif resiprokal kepada 90 negara. Besaran tarif tersebut berada pada 11 sampai dengan 50 persen. Tarif yang dikenakan kepada Indonesia diketahui sebesar 32 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.