Detak Tribe – Program Makan Bergizi Gratis atau MBG dikabarkan telah mencairkan anggaran sebesar Rp 710,5 miliar hingga hari Rabu (12/3/2025). Penerima manfaat program MBG dikabarkan telah menjangkau lebih dari dua juta jiwa.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Suahasil Nazara selaku Wakil Menteri Keuangan atau Wamenkeu dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Maret 2025 yang berlangsung pada hari ini, Kamis (13/3/2025) di Jakarta.
Lebih lanjut, sebanyak 246 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG, yakni dapur umum juga dilaporkan telah beroperasi untuk mendukung kelancaran program MBG.
Pemerintah sebelumnya diketahui mengalokasikan anggaran sebesar Rp 71 triliun untuk program MBG tahun 2025 dan dengan jumlah target penerima manfaat sebanyak 17,9 juta jiwa.
Namun, Presiden Prabowo Subianto kemudian menginstruksikan untuk memperluas cakupan penerima manfaat menjadi 82,9 juta jiwa pada tahun 2025 ini.
Peningkatan target tersebut membutuhkan anggaran yang besarannya diperkirakan mencapai Rp 171 triliun.
Adapun dana tambahan tersebut akan diambil dari hasil efisiensi belanja kementerian/lembaga atau K/L yang sebelumnya juga telah diinstruksikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Akhir Januari 2025 lalu, Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengisyaratkan setuju terkait tambahan anggaran sebesar Rp 100 triliun untuk program MBG tahun 2025.
Dirinya juga menyebut bahwa program MBG adalah program investasi jangka panjang di Indonesia yang memerlukan pendanaan besar.
Sementara itu, Ketua Dewan Ekonomi Nasional atau DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, meminta agar program MBG diaudit setiap kuartal. Hal ini dilakukan dengan tujuan pelaksanaan yang lebih efektif serta transparan.
Selain agar lebih efektif dan transparan, alasan lainnya adalah agar dapat mengetahui kekurangan dalam program tersebut dan dapat segera melakukan perbaikan.
Dirinya menyebut bahwa telah menyepakati hal ini bersama dengan Dadan Hindayana selaku Kepala Badan Gizi Nasional atau BGN.
Ketua DEN juga menegaskan bahwa program MBG dengan target penerima manfaat sebanyak 82,9 juta jiwa ini harus dikelola dengan sebaik mungkin agar memberikan hasil yang maksimal.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.