Detak Tribe – Kabar mundurnya Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati dari Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka beredar.
Kabar ini pun sempat ditanyakan langsung oleh awak media usai Menkeu Sri Mulyani Indrawati selesai melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto pada hari Rabu (12/3/2025) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Mendengar pertanyaan tersebut, Menkeu Sri Mulyani Indrawati hanya tersenyum dan tak memberikan jawaban.
Namun, dalam kesempatan yang sama, Menkeu Sri Mulyani Indrawati menjawab pertanyaan terkait hal yang dirinya bahas bersama dengan Presiden Prabowo Subianto.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa dirinya melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN dalam pertemuan tersebut. Belum ada informasi resmi mengenai kabar yang beredar ini.
Sementara itu, kabar mengenai mundurnya Menkeu Sri Mulyani Indrawati dari kabinet bukan kali pertama beredar di publik. Saat masih menjabat sebagai Menkeu dalam Kabinet Presiden Jokowi pada penghujung tahun 2024 lalu, Menkeu Sri Mulyani Indrawati juga dikabarkan akan mengundurkan diri.
Saat ditanya terkait kabar tersebut, Menkeu Sri Mulyani Indrawati menerangkan bahwa dirinya masih tetap menjalankan tugas sebagai Menteri Keuangan RI.
Kabar itu pun segera dikonfirmasi oleh Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai berita hoaks atau tidak benar dan keliru.
Saat Presiden Prabowo Subianto menjadi presiden terpilih RI, beberapa kalangan beranggapan bahwa Menkeu Sri Mulyani Indrawati takkan diangkat kembali menjadi Bendahara Negara di Kabinet Merah Putih.
Namun, anggapan tersebut akhirnya terjawab dengan hadirnya Menkeu Sri Mulyani Indrawati di kediaman Presiden Prabowo Subianto. Dalam kesempatan tersebut, Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa dirinya kembali ditunjuk menjadi Bendahara Negara dalam Kabinet Merah Putih.
Di lain sisi, isu penundaan rilis data kinerja APBN Januari 2025 mendapat perhatian dari publik sampai dengan pihak investor. Pasalnya data tersebut rencananya disampaikan pada bulan Februari 2025 lalu melalui konferensi pers.
Data APBN Januari 2025 pun terungkat usai dokumen APBN KiTa muncul di laman resmi Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dilansir dari Bisnis, Kamis (13/3/2025), data APBN Januari 2025 defisit sebesar Rp 23,5 triliun atau setara dengan 0,10 persen dari produk domestik bruto atau PDB.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.
