Detak Tribe – Pemerintah Amerika Serikat (AS) yakin ketentuan awal perjanjian penjualan TikTok dapat tercapai pada awal bulan April 2025, mengingat tenggat waktu pada 5 April 2025 mendatang.
Dua pejabat pemerintah di Gedung Putih menyebut bahwa JD Vance yang merupakan Wakil Presiden AS, optimis kesepakatan perjanjian penjualan tersebut tercapai tepat waktu.
Perjanjian penjualan ini dilakukan karena TikTok tak dapat beroperasi di Amerika Serikat. Hal ini terjadi usai Undang-Undang yang mengharuskan ByteDance, yakni induk perusahaan TikTok, untuk melepas kepemilkannya berlaku pada 19 Januari lalu.
Bila tak dijual, maka aplikasi TikTok tak dapat digunakan di Amerika Serikat dengan alasan keamanan nasional.
Donald Trump selaku Presiden AS sebelumnya diketahui menandatangani perintah eksekutif agar penerapan aturan tersebut dapat ditunda selama 75 hari.
Trump juga dikabarkan menunjuk Vance selaku wakilnya dan Michel Waltz yang merupakan penasihat keamanan nasional untuk mengawal seluruh proses penjualan ini.
Kabar terbaru menyebut bahwa pihak Trump telah melakukan pembicaraan dengan empat kelompok investor yang tertarik untuk membeli TikTok.
Sementara itu, Vance menyebut pemerintah AS tegas memastikan bahwa TikTok yang nantinya akan beroperasi takkan menyebabkan ancaman keamanan nasional.
Salah satu pejabat di Gedung Putih menyebut bahwa setelah 5 April, penyelesaian terhadap beberapa hal mendetail akan dilakukan sebelum kesepakaran akhir benar-benar disetujui.
Di lain sisi, baik TikTok maupun ByteDance diketahui belum memberikan tanggapan maupun informasi resmi terkait kemungkinan penjualan platform tersebut kepada pihak AS.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.