Bisnis

Rasio Wirausaha Indonesia 3,4 Persen, Tertinggal dari Singapura, Thailand, dan Malaysia

×

Rasio Wirausaha Indonesia 3,4 Persen, Tertinggal dari Singapura, Thailand, dan Malaysia

Sebarkan artikel ini
Rasio Wirausaha Indonesia 3,4 Persen, Tertinggal dari Singapura, Thailand, dan Malaysia
Ilustrasi, rasio wirausaha Indonesia 3,4 persen, tertinggal dari Singapura, Thailand, dan Malaysia. (pexels.com/Rizky Rianto)

Detak TribeRasio wirausaha Indonesia hanya sebesar 3,4 persen. Rasio tersebut tertinggal dari negara Asia Tenggara lainnya, seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia.

Hal ini disampaikan langsung oleh Budi Santoso selaku Menteri Perdagangan RI saat peluncuran Gemini Academy Google Indonesia yang berlangsung di Kementerian Perdagangan pada Jumat (21/2/2025) lalu.

Dirinya juga menyebut bahwa salah satu syarat menjadi negara maju adalah memiliki angka wirausaha sekitar 10 sampai dengan 12 pesen.

Rasio wirausaha yang dimiliki oleh Thailand maupun Malaysia yang merupakan negara tetangga Indonesia, telah di atas 4 persen. Sementara Singapura telah mencapai 8,6 persen.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI) mendorong ekspor dari wirausaha melalui Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau UMKM.

Program untuk mendorong ekspor produk dalam negeri dilakukan dengan business matching atau penjajakan bisnis. Program ini menjadikan UMKM berada di bawah binaan instansi, asosiasi maupun komunitas tertentu.

Kemendag RI juga mengupayakan pitching minimal sekali setiap bulannya. Saat proses pitching berlangsung, UMKM dapat mempresentasikan produk yang dimiliki di depan atase perdagangan.

Setelah proses tersebut berlangsung, atase perdagangan akan membantu para UMKM untuk mencari pembeli. Usai pembeli produk didapatkan, maka proses selanjutnya adalah melakukan business matching.

Selama Januari 2025, Budi Santoso menyebut bahwa pitching telah terjadi sebanyak 42 kali dengan business matching sebanyak 32 kali. Di bulan yang sama, kontrak dagang tercatat mencapai USD 5,2 juta.

Selain melakukan pitching dan business matching, Kemendag RI juga diketahui melakukan kolaborasi dengan Google Indonesia agar ekspor UMKM semakin meningkat.

Budi Santoso menyebut bahwa UMKM dapat mengakses berbagai informasi terkait akses pasar ekspor yang dibutuhkan.

Dirinya juga menyebut akan melaksanakan program pelatihan untuk UMKM agar dapat memperoleh berbagai informasi, peraturan, maupun kebijakan yang berhubungan dan terkait dengan pasar ekspor.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.