Kesehatan

Uji Klinis Vaksin TBC dari Yayasan Bill Gates: Sebanyak 2 Ribu Masyarakat Indonesia Terlibat Menjadi Partisipan

×

Uji Klinis Vaksin TBC dari Yayasan Bill Gates: Sebanyak 2 Ribu Masyarakat Indonesia Terlibat Menjadi Partisipan

Sebarkan artikel ini
Uji Klinis Vaksin TBC dari Yayasan Bill Gates Sebanyak 2 Ribu Masyarakat Indonesia Terlibat Menjadi Partisipan
Uji klinis vaksin TBC dari Yayasan Bill Gates: Sebanyak 2 ribu masyarakat Indonesia terlibat menjadi partisipan. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Detak TribeBill & Melinda Gates Foundation saat ini diketahui sedang mengembangkan vaksin untuk penyakit tuberkulosis atau yang juga dikenal luas dengan sebutan TBC.

Indonesia dikabarkan terpilih menjadi satu dari lima negara yang terlibat dalam proses uji klinis vaksin tersebut.

Sehubungan dengan informasi ini, Presiden Prabowo Subianto pun turut menyampaikan tingkat kematian warga Indonesia yang tinggi dan disebabkan oleh TBC. Jumlah kasus setiap tahunnya hampir mencapai 100 ribu jiwa.

Sementara itu, Bill Gates juga menjelaskan Indonesia terpilih menjadi tempat uji klinis bersama dengan Afrika serta India. Alasannya karena memiliki beban kasus yang tinggi terhadap penyakit TBC.

Selain itu, faktor lain yang turut menjadi pertimbangan adalah kesiapan infrastruktur masing-masing negara.

Lebih lanjut, uji klinis yang dilakukan terhadap vaksin TBC dari yayasan Bill Gates ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun lalu, tepatnya pada bulan Maret 2024. Fase ketiga uji klinis vaksin TBC M72/AS01E pun dikabarkan telah rampung pada bulan September 2024.

Dilansir dari detikcom (8/5), Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, Guru Besar Bidang Ilmu Pulmonologi serta Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia, yang turut berperan dalam penelitian serta uji klinis vaksin TBC ini menyebut bahwa total partisipan di seluruh dunia mencapai 20 ribu jiwa. Di Indonesia, jumlahnya mencapai 2 ribu jiwa.

Kini, uji klinis terhadap vaksin TBC ini berada di tahap pemantauan. Tahap ini dilakukan setelah menjalankan tahap penyuntikan kepada para partisipan uji klinis vaksin.

Pihak yang terlibat dalam riset serta uji klinis ini pun berasal dari universitas dan rumah sakit di Indonesia. Mulai dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Padjajaran, lalu Rumah Sakit Universitas Indonesia, Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, serta Rumah Sakit Persahabatan.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Erlina Burhan turut menjawab kekhawatiran yang dimiliki oleh publik sehubungan dengan keamanan vaskin TBC tersebut.

Dirinya menyatakan bahwa uji klinis vaksin TBC fase ketiga takkan dilakukan bila keamanan serta efektivitas vaksin tak terjamin selama proses pengujian yang dilakukan pada tahap sebelumnya.

Saat ini, Indonesia juga diketahui terlibat dalam penelitian serta uji klinis terhadap dua vaksin TBC lainnya. Vaksin tersebut adalah CanSinoBio dan Etana atau AdHu5Ag85A dan BioNTech dan Biofarma atau BNT164a1. Keduanya sama-sama berada di uji klinis fase pertama.

Sementara itu, Ina Agustina Isturini selaku Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menyebut bahwa kehadiran vaskin TBC merupakan harapan besar yang Indonesia miliki dalam bidang kesehatan, terutama untuk menurunkan risko penularan serta angka kematian.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.