Detak Tribe – Jalur Pendakian Gunung Rinjani yang terletak di Nusa Tenggara Barat dikabarkan telah kembali dibuka pada hari ini, Kamis (3/4/2025).
Pendakian Gunung Rinjani dibuka melalui enam jalur, yakni tiga jalur pendakian di wilayah Lombok Timur yang masing-masing berada di jalur Sembalun, lalu Tetebatu, serta Timbanuh.
Kemudian dua jalur pendakian yang terletak di Lombok Utara, yakni jalur Torean dan Senaru. Selain Lombok Timur dan Lombok Utara, jalur pendakian Air Berik yang berada di Lombok Tengah juga dikabarkan dibuka.
Yarman selaku Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani atau TNGR, menyebut bahwa satu destinasi wisata non-pendakian dan enam destinasi wisata pendakian kembali dibuka pada hari ini sejak ditutup pada 10 Februari 2025 lalu.
Dirinya juga menyebut bahwa jumlah pendakian ke Gunung Rinjani dibatasi. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga ekosistem alam Gunung Rinjani.
Yaman menyebut bahwa upaya tersebut sebagai hal yang utama dilakukan. Kuota untuk enam jalur pendakian Gunung Rinjani dibatasi untuk 700 pendaki.
Selain untuk menjaga ekosistem, pengaturan kuota pendakian ini juga dilakukan untuk para pendaki agar semakin nyaman dalam menikmati keindahan yang ada di Gunung Rinjani.
Penyusunan kuota ini berdasar pada kajian daya dukung serta daya tampung yang dilakukan di jalur pendakian Gunung Rinjani.
Kuota pendakian Gunung Rinjani ditetapkan sebesar 100 persen dari kuota kunjungan normal dan dengan durasi pendakian yang berlangsung selama empat hari dan tiga malam.
Waktu pelayanan pendakian pun tersedia setiap hari dengan waktu check in yang dimulai pada pukul 07.00 sampai dengan 15.00 WITA. Sementara waktu check out berlangsung dari pukul 07.00 sampai dengan 21.00 WITA.
Para pendaki juga harus melakukan pendaftaran secara resmi melalui aplikasi eRinjani yang dapat diundung di Playstore mulai dari tanggal 25 Maret 2025 lalu.
Lebih lanjut, Yarman terus mengingatkan kepada para pendaki untuk wajib mewadahi barang-barang yang dibawa dan berpotensi menjadi sampah dengan menggunakan wadah yang reuse dan refill atau guna ulang.
Hal ini dilakukan untuk kebaikan bersama serta terus memastikan agar Gunung Rinjani bersih dari sampah-sampah plastik.
Petugas TNGR diketahui melakukan pembersihan gunung, pemasangan rambu yang menunjukkan arah jalur pendakian, serta memasang rambu-rambu tanda bahaya maupun larangan saat penutupan Gunung Rinjani yang berlangsung selama dua bulan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.