Teknologi

Komdigi Rancang Internet Murah, 100 Mbps Mulai Dari Rp 100 Ribu

×

Komdigi Rancang Internet Murah, 100 Mbps Mulai Dari Rp 100 Ribu

Sebarkan artikel ini
Komdigi Rancang Internet Murah, 100 Mbps Mulai Dari Rp 100 Ribu
Ilustrasi, Komdigi rancang internet murah, 100 Mbps mulai dari Rp 100 ribu. (unsplash.com/yapics)

Detak Tribe – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dikabarkan tengah mempersiapkan spektrum frekuensi radio 80 MHz di pita frekuensi 1,4 GHz untuk merancang dan mendukung internet murah.

Melalui spektrum frekuensi radio tersebut, Komdigi rencananya akan mengalokasikan untuk memenuhi kebutuhan Broadband Wireless Access (BWA). Layanan BWA diberikan untuk menghadirkan jaringan tetap lokal berbasis packet-switch dengan teknologi International Mobile Telecommunications (IMT).

Selain rumah, frekuensi tersebut juga akan mendukung sektor pendidikan maupun kesehatan. Pemerintah menyebut bahwa pihaknya akan mendorong frekuensi radio dimanfaatkan untuk akses internet yang cepat dan tetap murah.

Sementara itu, target kecepatan layanan internet penyedia layanan BWA adalah 100 Mbps dengan harga mulai dari Rp 100.000 sampai dengan Rp 150.000. Direktur Jenderal (Dirjen) Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, mengingatkan calon penyedia layanan BWA untuk membawa fiber optik. Setelahnya akan dipancarkan ke setiap rumah melalui akses internet.

Untuk meningkatkan koneksi internet di berbagai wilayah Indonesia, Wayan juga menyebutkan bahwa Komdigi akan melelang frekuensi 1,4 GHz terlebih dahulu. Target dimulainya lelang tersebut rencananya dimulai pada minggu ketiga bulan Februari 2025 ini.

Wayan menjelaskan bahwa pihaknya akan mengundang berbagai perusahaan yang berizin jaringan tetap packet-switch. Undangan tersebut akan berfokus pada jaringan tetap (jartap) block packed-switch. Sementara untuk seluler akan diberikan pada waktu dan kesempatan selanjutnya.

Indonesia saat ini tengah dihadapkan pada tantang besar untuk meningkatkan layanan Fixed Broadband (FBB). Data Komdigi tahun 2024 menyebutkan bahwa dari segi penetrasi dan kualiatas, layanan ini baru mencapai 21,31 persen rumah tangga.

Lebih lanjut, data BPS tahun 2019 menyebutkan bahwa jumlah rumah tangga di Indonesia sekitar 69 juta rumah tangga. Ookla pada Oktober 2024 lalu menyebut kecepatan download rata-rata di Indonesia masih berada di angka 32,10 Mbps.

Sementara itu, Komdigi menjelaskan bahwa rencana kebijakan internet murah dan cepat ini akan berfokus pada wilayah dengan tingkat penetrasi layanan internet yang masih sangat terbatas atau bahkan sama sekali belum memiliki penetrasi.

Sementara untuk pelanggan dari layanan internet murah dan cepat ini akan ditujukan kepada masyarakat yang berada di kelas menengah ke bawah. Keputusan tersebut ditetapkan setelah mempertimbangkan daya beli yang terbatas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.