Inspirasi

11 Wajah Pahlawan Nasional yang Diabadikan dalam Uang Kertas Rupiah

×

11 Wajah Pahlawan Nasional yang Diabadikan dalam Uang Kertas Rupiah

Sebarkan artikel ini
11 Wajah Pahlawan Nasional yang Diabadikan dalam Uang Kertas Rupiah
11 wajah pahlawan nasional yang diabadikan dalam uang kertas rupiah. (pexels.com/Robert Lens)

Detak TribePahlawan nasional berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, tak sedikit pahlawan nasional Indonesia yang wajahnya diabadikan ke dalam uang kertas rupiah.

Wajah pahlawan nasional yang berada di dalam uang kertas rupiah turut membuat masyarakat ingin mengetahui profil dan latar belakangnya. Berikut deretan nama pahlawan nasional yang wajahnya diabadikan ke dalam uang kertas rupiah.

1. Cut Nyak Meutia

Wajah pahlawan nasional Cut Nyak Meutia, perempuan pejuang yang berasal dari Aceh ini ada di dalam uang kertas Rp 1.000. Cut Nyak Meutia adalah pejuang tangguh yang melawan penjajahan yang dilakukan oleh Belanda.

Dirinya melawan penjajah bersama sang suami, yakni Teuku Muhammad atau yang juga dikenal dengan Teuku Cik Tunong.

Pada tahun 1910, Cut Nyak Meutia meninggal dunia karena luka tembak yang ada di dada dan kepala. Penembakan tersebut terjadi ketika Belanda mengepung Cut Nyak Meutia.

2. G.S.S.J. Ratulangi

Di dalam pecahan uang Rp 20.000 terdapat wajah pahlawan nasional Dr. G.S.S.J. Ratulangi. Sam Ratulanggi merupakan gubernur pertama di Sulawesi.

Perjuangan Sam Ratulangi membawa keuntungan bagi rakyat Minahasa. Hal ini dikarenakan keberhasilannya dalam menghapus sistem kerja paksa serta mendirikan yayasan dana belajar.

Pada 1919, Sam Ratulangi menempuh pendidikan di Swiss karena hal ini, dirinya pun menjadi orang Indonesia pertama dengan gelar doktor dalam ilmu eksakta.

Selain menjadi gubernur, Sam Ratulangi juga merupakan seorang guru serta jurnalis yang menulis untuk berbagai surat kabar.

3. K.H. Idham Chalid

Wajah Dr. K.H. Idham Chalid menghiasi uang Rp 5.000. Dr. K.H. Idham Chalid adalah politisi serta ulama yang berjasa selama orde lama dan orde baru.

Dr. K.H. Idham Chalid banyak terlibat di dalam pergerakan nasional, utamanya usai kemerdekaan Indonesia dikumandangkan.

Dr. K.H. Idham Chalid juga pernah menjadi ketua umum di dalam Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU). Dirinya juga memperoleh gelar doktor honoris causa dari Univertitas Al-Azhar.

4. Frans Kaisiepo

Potret Frans Kaisiepo ada di dalam uang Rp 10.000 yang didominasi dengan warna ungu. Frans Kaisiepo lahir tanggal 10 Oktober 1921 di Papua.

Dirinya menjadi orang pertama yang mengibarkan bendera Merah Putih serta menyanyikan Indonesia Raya di tanah Papua.

Frans Kaisiepo adalah pelopor dalam perlawanan rakyat di Biak tahun 1948. Dirinya juga mendirikan Partai Politik Irian.

Frans Kaisiepo akhirnya menjadi Gubernur Provinsi Papua keempat. Dirinya menggantikan kepemimpinan Eliezer Jan Bonay.

5. I Gusti Ngurah Rai

Wajah I Gusti Ngurah Rai menghiasi uang Rp 50.000. Nama lengkapnya adalah Brigadir Jenderal TNI (Anumerta) I Gusti Ngurah Rai.

I Gusti Ngurah Rai sangat berjasa, terutama dalam melakukan perencanaan serta serangan.

Dirinya pernah menuju Pulau Jawa guna mencari bantuan dalam hal personil serta senjata. Dirinya juga melakukan perjalanan panjang ke Gunung Agung untuk bertempur dan berjuang melawan NICA.

I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya gugur di dalam perang Puputan Margarana. Selain wajahnya yang menghiasi uang kertas rupiah, namanya juga diabadikan menjadi nama bandara di Bali.

6. H. Djuanda Kertawidjaja

Wajah Ir. H. Djuanda Kertawidjaja menghiasi uang Rp 50.000 tahun 2022.

Ir. Djuanda adalah sosok di balik konsep negara kepulauan Indonesia lewat “Deklarasi Djuanda”.

Dirinya menetapkan bahwa semua perairan yang menghubungkan pulau-pulau Indonesia sebagai bagian dari Indonesia.

Deklarasi Djuanda membuat total luasan wilayah Indonesia bertambah menjadi 2,5 kali lipat lebih banyak dibandingkan sebelumnya.

Ir. H. Djuanda Kertawidjaja juga pernah menduduki jabatan Menteri Perhubungan Republik Indonesia. Dia turut ditunjuk menjadi Perdana Menteri Indonesia ke-10 mengantikan kepemimpinan Ali Sastroamidjojo.

7. Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta

Wajah Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta menghiasi uang Rp 100.000. Wajah keduanya tak dapat dipisahkan, sebagaimana peran keduanya yang juga tak dapat dipisahkan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Keduanya merupakan tokoh berjasa yang dikenal sebagai proklamator juga sebagai Presiden dan Wakil Presiden pertama Republik Indonesia.

8. Mohammad Hoesni Thamrin

Potret Mohammad Hoesni Thamrin turut diabadikan ke dalam uang Rp 2.000. Mohammad Hoesni Thamrin adalah pahlawan yang berasal dari Betawi.

Selain menempuh pendidikan pada masa kolonial, dirinya juga dikenal tekun belajar mengaji. Pergerakan yang dirinya lakukan mendorong kemajuan rakyat Indonesia.

Perjuangannya untuk Indonesia terlihat dari pembentukan Dewan Volksraad. Dewan ini adalah pencetus berdirinya Fraksi Nasional.

Selain itu, Mohammad Hoesni Thamrin juga turut mendirikan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pergerakan ini membuat dirinya menjadi incaran pihak Belanda karena dianggap mengancam sehingga dirinya pun akhirnya ditangkap.

Mohammad Hoesni Thamrin menjadi tahanan rumah menjelang akhir hidupnya dan meninggal dunia pada 11 Januari 1941 silam.

9. Oto Iskandar Di Nata

Potret wajah Oto Iskandar Di Nata ada di dalam uang Rp 20.000. Sosoknya pernah menjabat sebagai wakil ketua Budi Utomo di Pekalongan.

Sebagai guru, Oto Iskandar Di Nata juga diketahui kerap menghabiskan waktunya untuk pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Oto Iskandar Di Nata juga memiliki julukan sebagai Si Jalak Harupat. Julukan tersebut dirinya terima karena sebagai bentuk pengakuan atas keberanian dirinya ketika mengkritik pemerintahan kolonial serta menyuarakan penderitaan masyarakat.

10. Pangeran Antasari

Potret wajah Pangeran Antasari menghiasi uang Rp 2.000. Dirinya adalah pemimpin serta tokoh penting di dalam Perang Banjar.

Meski dirinya lahir dalam lingkungan istana, namun Pangeran Antasari justru banyak menghabiskan hidupnya bersama masyarakat.

Ia juga memenuhi kebutuhan hidup dengan bertani dan berdagang. Ia ditetapkan menjadi pemimpin karena memiliki pemahaman agama yang tinggi, seorang yang jujur, ikhlas, serta pemurah.

Pangeran Antasari melalui berbagai perang semasa pemerintahannya. Bersama pasukannya, dia berhasil menguasai pendudukan Belanda yang berada di Gunung Jabuk dan menyerang tambang batu bara yang dimiliki Belanda dan bertempat di Pengaron.

Selain itu, siasatnya bersama Tumenggung Suropati juga berhasil menenggelamkan kapal Onrust yang di dalamnya juga terdapat para pemimpin Belanda, seperti Letnan Bangert dan Letnan van der Welde.

Pangeran Antasari meninggal dunia karena wabah cacar di Kalimantan Selatan pada 11 Oktober 1862. Menjelang wafatnya, Pangeran Antasari terus berjuang memimpin pasukannya melakukan serangan besar-besaran melawan Belanda.

11. Sultan Mahmud Badaruddin II

Wajah Sultan Mahmud Badaruddin II juga menghiasi uang Rp 10.000. Dirinya merupakan pemimpin di Kesultanan Palembang Darussalam. Kiprahnya dalam melawan Belanda dan Inggris di Palembang membuatnya menjadi pahlawan nasional.

Berbagai bidang semakin maju selama masa kepemimpinan Sultan Mahmud Badaruddin II. Mulai dari bidang pertanian, pelayaran, diplomatik, hingga agama.

Sultan Mahmud Badaruddin II juga beberapa kali memimpin pertempuran melawan Belanda dan Inggris, termasuk dalam Perang Menteng.

Sayangnya pihak Belanda berhasil menduduki Palembang. Hal ini menyebabkan Sultan Mahmud Badaruddin II beserta keluarganya diasingkan ke Ternate. Sultan Mahmud Badaruddin II meninggal dunia pada 26 November 1862.

Sama seperti Sam Ratulanggi dan I Gusti Ngurah Rai, nama Sultan Mahmud Badaruddin II juga diabadikan menjadi nama bandara Palembang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.